Menyambangi Dunia Pikiran
Karena aku berada di sebuah kotak kecil nan nyaman sebuah pikiran berlari lari seperti mengelilingi bimasakti ia seperdetik di eropa, seperdetik kemudian jepang, selanjutnya ke jerman seterusnya tiada badai atau angin spiral menghalangi pikiran mengambil buah tangan untuk dipajang di antara impian-impian ditulisnya ragam kisah cinta, manusia, jin, cangkir dan teko dan nanti ketika dibangunkan Tuhan, kewajibanmu adalah menjadikan sebuah pikiran untuk dapat dirasa dan diprakarsa. kemudian badai sesungguhnya menuggu, angin spiral bersiap menjatuhkan mimpi tapi selama Tuhan ada dihatimu, siapa yang mampu mematikan impianmu ?