Pengaruh Pengerjaan Skripsi terhadap Kedewasaan Individu



Ini adalah opini saya, bukan sebuah penelitian untuk skripsi. Opini yang lahir begitu nyatanya waktu mendekati skripsi dan diperlihatkannya secara gamblang bagaimana orang-orang yang mengerjakan skripsi. Mungkin untuk semester 1-5 skripsi belum sepenuhnya bisa menancap dihati mahasiswanya. Ketika datang semester 6 seorang yang membuat resah mengatakan “Anda ini dipersimpangan jalan, apabila salah menentukan jalan itu adalah hal sia-sia”. Perkataan itu seakan menjadi sirine bahwa sebentar lagi pribadimu akan diberikan kepada masyarakat. Sudah siap dan cukup bekal ?
Skripsi merupakan amanah dan kewajiban setiap mahasiswa. Sehingga apabila Mahasiswa menunda skripsi atau sampai membuatnya lulus lebih dari waktunya, maka termasuk dari melalaikan amanah orangtua dan melalaikan kewajibannya. Tidak ada yang salah, mungkin dalam beberapa aspek kesempurnaan amanah tidak dicukupi.  
Dalam pelatihan skripsi tersebut yang diisi oleh Bapak Zainul Anwar, M. Psi menjelaskan isi dari skripsi. Menurut Pak Zainul proses skripsi itu seperti menyusun puzzle. Harus tekun dan rajin dalam menyelesaikan satu persatu bagiannya, dari bab 1, 2, 3, sempro, penelitian, membuat analisis, sidang sampai wisuda.
Menurut saya skripsi adalah perang dengan diri sendiri, dan benar benar akan menunjukkan bagaimana kepribadian kita sesungguhnya. Sebab skripsi adalah pilihan kita dan bagaimana kita istiqomah, dan mempertanggungjawabkan atas pilihan kita tersebut. Malas merupakan hambatan terbesar dari mahasiswa berdasarkan survey dari peserta pelatihan kemaren. Padahal universitas telah memfasilitasi perpustakaan yang tidak hanya buku, tapi juga jurnal. Ada program bimbingan, dan cek plagiarisme di laboratorium psikologi. Ketika kita menang atas kemalasan ada reward bagi skripsi yang terbaik.
Skripsi akan menunjukkan siapa kamu sebenarnya, dalam melaksanakan tanggungjawab atas pilihan. Kita akan tahu apakah emosi kita sudah matang, kita akan mengetahui bagaiamana self regulation learning, kemampuan membuat keputusan, intuitif, problem solving dan sebagainya. Kita bisa memilih belajar dan bersemangat atau menyerah dan berhenti.
Pribadi yang dewasa, mampu mengelola emosi, self regulation learning yang baik, mampu menbuat keputusan, memiliki intuitif yang baik, mampu memecahkan masalah dan sebagainya, itulah modal kita dalam pengabdi ke masyarakat. Dari sini, menarik ketika kita (terkhusus anak psikologi) yang sudah memahami teorinya maka skripsi inilah ujian praktek sesungguhnya.
            Pribadi belum mengalaminya bagaiamana dan ujian orang-orang sesuai porsi kompetensinya. Saat inilah menyakinkan dan mempersiapkan skripsi dengan sungguh-sungguh. Menyesuaikan dengan amanah orangtua, berjuang bersama passion sehingga cukup mudah dilakukan. Terakhir Allah menunggu aktualisasi kita sebagai khalifah fil ardh.
Beberapa tips dalam menyusun skripsi adalah perbanyak membaca referensi, berdiskusi dengan dosen maupun teman, meminta dukunhan dari keluarga, teman dan dosen. Kemudian menentukan time schedule dan berkomitmen atasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semprotulation

Mengagumimu

Traveling