Memaknai Ramadhan
Bulan Ramadhan barangkali ada yang senang menyambutnya, ada yang super senang, malah ada yang sampai menagis tersedu sedu tahu malam ini sudah tarawih saja, sedangkan masih dalam proses penantian 😁 Hihihi
Sekarang waktunya baper sama Ramadhan, sebab datangnya bulan ramadhan harus kita sambut dengan keadaan hati yang meriah, suka cita, berbahagia dan dengan ikhlas melapangkan seluruh diri kita untuk menghadapi ramadhan. Dengan begitu kita senantiasa siap, untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya dengan beribadah di bulan ramadhan ini.
"Allahumma sallamnii liromadhona wa sallam romadhonia lii wa sallamhu minni mutaqobballan" - Ya Allah berilah keselamatan kepadaku untuk (mengahapi romadhon) berilah kesejahteraan romadhon untukku dan terimalah ibadah romadhon dariku-
Memaknai Ramadhan, secara etimologis artinya adalah membakar, yaitu
Membakar seluruh dosa-dosa kita. Bukankah ini kabar yang pantas membuat kita bahagia, betapa murahnya Allah mengampuni kita di bulan ini. Dimana tempatnya bersedih? Tak bisa makan siang? Tersiksa menahan amarah? Menyebalkan ketika harus bangun sahur ?. Benar-benae tergantung bagaimana kita memaknai datangnya bulan ramadhan ini.
Di dalam menyambut bulan ramadhan yang terpenting adalah mempersiapkan diri untuk beribadah di bulan ramadhan.
Puasa merupakan ibadah yang al imsak = menahan diri.
Syariat ibadah bagi org beriman dan umat nabi sebelum nabi saw.
Berlatih menahan diri dari kehidupan ini
Menahan diri dari makan minum hub biologis.
Hal pokok yg harus dilakukan adalah menahan diri dari yg merusak diri kita.
Kenapa puasa?
Untuk belajar menahan diri, sebab kelemahan manusia adalah ketidakmampuan menahan diri.
Ketidakmampuan dalam hal nafsu
Contoh ketika Nabi Adam tidak dapat menahan hasutan iblis untuk makan buah khuldi. Akhirnya mereka tidak termasuk orang yg beruntung. Padahal seluruhnya, apapun yang ada disurga boleh dimiliki Adam dan Hawa kecuali khuldi. Manusia punya potensi serakah, tidak puas dari apa yg dia terima dari Allah.
Orang kaya atau miskin kalau gak bisa menahan diri ya bakal rugi, bakal terjerumus pada keburukan.
Ceritanya ust nih kasih ceramah di penjara, eh sekarang tuh gak perlu undang ustadz dari luar buat kasih ceramah, lah sekarang setiap bilik penjara sudah banyak kyai dan ustadz pun ada. Ya apa? Ada ustadz atau kyai yg pernah jadi orang di pemerintahan, korupsi, bahkan menteri agama loh juga ada. Sebab itulah mereka tidak bisa menahan dirinya dari keserakahan.
Puasa inilah cara menahan diri cara melatih untuk mengontrol diri.
Harus bersyukur Allah kasih makan dan minum pas buka,
Puasa tergantung sikap jiwa (iman)
Dasar iman wa ihtisaba' Allah akan mengampuni seluruh dosanya.
Benar-benar atas dasar keimanan kepada Allah swt.
Ihtisaba' instropeksi diri, perbanyak ibadah malam hari adalah momennya.
Misal "Apa kita ikhlas dalam melakukan suatu hal? " jangan biarkan sedzarohpun alasan kecuali Allah swt adalah alasan, satu-satunya alasan.
Bahagia menyambut ramadhan!!!!!
#HikmahRamadhan
MashaAllah 😊
BalasHapusMashaAllah 😊
BalasHapus