Semprotulation

                                                          بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berucap syukur tiada henti kepada sang pemilik skenario terindah para manusianya. yang menjadikan sedih maupun bahagia sebagai pendorong diri untuk lebih dekat denganNya. segala kebaikan yang tak henti-hentinya dialirkan bagai angin dipenjuru semesta, tak terbatas dan dirasakan oleh seluruh ciptaanNya yang beriman maupun yang ingkar. MasyaAllah...


Berada di genggaman Allah bagaimana bumi berputar atau bagaimana amoeba berkembang biak dan bijian tumbuh dari tanah, seluruhnya atas ijin Allah swt. manusia merencanakan seapik kiranya, sedetail maksudnya, bahkan seyakin terwujudnya namun tetap semuanya ada pada ijin Allah swt. kata orang event organizer "di rapat udah kita bikin rencana acara serapi mungkin, kebayang mulus tapi di lapangan beda mah biasa". Kemaren saya belajar bagaimana saya menyusun time schedule dalam menjalankan skripsi, membayangkan rencana, dan menyiapkan mental serta hati untuk bisa istiqomah dalam semangat. Namun dilapangan (kenyataan dalam menjalani dua bulan) skripsi begitu banyak pasang surut semangat, mendapat stimulus yang tidak mengasyikkan, dan tekanan dari berbagai pihak. perjalanan ke puncak memang begitu adanya, tidak ada yang semudah perosotan (yang pada hakekatnya begitu mudah bahkan tak terasa) yang mengarah ke bawah. sangat tidak terduga bagaimana ujian yang disediakan Allah kepada kita untuk menuju kesuksessan dan ketaqwaan, namun begitu mudah sampai tak terasa perjalanannya bagaimana dalam melakukan maksiat atau mengarah kepada ketidaksuksesan. Jadi yang perlu kita tanamkan adalah ikhtiar adalah kewajiban, dan menerima ketetapan Allah dengan ikhlas juga kewajiban harus berjalan beriringan tak terpisahkan. 

Mengenai rencana yang sering tidak sesuai dengan kenyataan salah seorang tokoh psikologi islam pak Bagus Riyono mengungkapkan bahwa prinsip kehidupan (Fundamental laws of human life) ada tiga yaitu, Freedom, Uncertainty dan Vurnerability. ketidakpastian (Uncertainty), sungguh kita tidak dapat memastikan hidup kita barang 1 menit bahkan 1 detik kedepan. seberapa sempurna rencana yang kita buat tidak akan memiliki jaminan pasti akan terlaksana dengan sempurna menurut kita. pernah ketika akan berangkat ke kampus jam delapan pagi, biasanya jam tersebut jalanan sudah cukup lenggang, sudah sangat yakin akan bisa menempuh perjalan 30 menit saja. siapa yang dapat menjamin, ternyata ada pohon tumbang yang menyebabkan kemacetan parah, sehingga harus menempuh perjalanan selama 60 menit. wallahualam. penelitian yang dilakukan oleh dosen psikologi saya bahwa ketidakpastian membuat orang cemas dan menjadi penyebab dari penyakit psikologis. MasyaAllah, Mengapa disalah satu negara terdapat pasukan polisi khusus untuk patroli di jalan yang bertugas menyelamatkan orang-orang yang hendak bunuh diri digedung atau jembatan ?, atau fenomena caleg yang tidak terpilih sehingga ia depresi ? kenapa hati kita kecewa, bersedih, hampir-hampir putus asa pada sesuatu yang tidak menjadi jodoh kita ? eh.. maksudnya terhadap sesuatu yang tidak bisa kita capai ? 

Mari kita maknai kembali, siapa kita sebenarnya ? yang dilabeli sebagai mahkluk paling sempurna penciptaanNya, namun sesungguhnya kita lemah. prinsip kehidupan yang kedua adalah Vurnerability (ketidakberdayaan)  iya emang kita tu lemah. karena yang paling diantara yang paling ya cuma Allah swt dengan segala ke-Maha-anNya. namun kita tetap ciptaanNya yang sempurna, sebab kita dibekali akal, fisik dan hati supaya kita berpikir, berusaha dan beriman dalam perjuangan menuju kesempurnaan. diperjelas lagi, kesempurnaan hanya milik Allah. atau referensi dari Cak Nun sempurna adalah ketepatanmu pada dirimu. bisa dipahami memaksimalkan kapasitas yang kita miliki. "Saya terima kadarnya dan saya manfaatkan dengan baik dalam kebaikan".  jadi tetep wajib ikhtiar, do the best, tawakal, dan huznudzon kepada Allah SWT. 
Besarnya kerja (usaha) kita dalam berikhtiar harus diikuti besarnya kerja kita dalam menjaga keikhlasan dan ketawakalan. @fahmirich

Prinsip kehidupan ketiga adalah freedom (kebebasan). kita benar-benar diberi kebebasan memilih, bahkan dalam aspek agama. Allah tak pernah memaksa manusia untuk bergama islam, iya tapi rugi gitu ya padahal udah dikasih petunjuk lewat dalil Kauniyah dan QauliyahNya bahwa islam adalah agama yang paling sempurna dan selamat serta benar. secara bahasa free  adalah adalah kebebasan memilih sesuatu tanpa dipengaruhi oranglain, atau secara bahasa kasarnya "terserah aku". namun bahasa tersebut pada kenyataannya adalah kebebasan yang didasari karena nafsu. Namun secara bahasa arab (bahasa Al-Qur'an)  free itu adalah Hurriyah  yang artinya,  membersihkan dari kesalahan. MasyaAllah, maka kebebasan pilihan yang kita ambil adalah dengan menjauhi atau membersihkan dari kesalaha, jadi pasti kebebasan pilihan tersebut adalah lebih memilih kepada kebaikan. "Eh terserah saya dong, hak saya". Hak dalam bahasa arab adalah haq yang artinya kebenaran. jadi sebenarnya kita harus memperbanyak belajar hakekat dan bahasa arab. hehe. 

Padahal Allah kasih akal, fisik dan hati yang dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempelajari Al-Furqon (petunjuk) dari Allah swt. IlmuNya berada di semesta ini, tertata rapi sebagaimana dunia dan semesta. ketika kita masih saja beralasan tidak ingin masuk neraka tersebab melakukan kemaksiatan dengan alasan "saya tidak tahu" adalah dalih kebebasan. padahal hurriyah adalah kebebasan dari kesalahan, sehingga kita memilih untuk selalu melakukan kebaikan. Terhadap ketidakpastian, maka karakter yang harus ditumbuhkan adalah ikhlas menerima kebaikan (segala ketetapan) yang Allah berikan kepada kita, sabar (melakukan dengan ajeg dan terbaik) dan mensyukurinya. "Setelah kesulitan ada kemudahan" (Q.S Alam Nashroh).  terkahir terhadap ketidakperdayaan kita sebagai manusia adalah dengan respect dan care. menjadikan sholat dan sabar sebagai penolong (Al-Baqarah : 153). 
Wallahualam.

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengagumimu

Traveling