Hidup adalah Pilihan

Bismillahirrohmaanirrohiim

Mendekati akhir waktu menjadi mahasiswa tentu membuat sedikit kebahagiaan karena telah dekat menuju keberhasilan yang telah di perjuangkan selama empat tahun. ketika melihat kebelakang, terdapat fase-fase besar yang dilalui manusia, dari menentukan sekolah dimana disetiap jenjang, memilih jurusan apa, memilih mengikuti ekskul apa, dan berbagai pilihan yang ada. Tanpa sadar Allah memberikan pendidikannya disetiap fase sehingga kita belajar bagaimana menentukan pilihan dan menganalisis konsekuensi yang akan didapat. memilih berdiam atau bertumbuh ?

Pertama kali saya bingung menentukan pilihan adalah ketika naik ke jenjang pendidikan SLTP. Disana saya benar-benar dididik untuk menentukan pilihan sendiri, orangtua hanya memberikan pertimbangan dan mendukung penuh keputusan. antara sekolah di dekat rumah atau melangkah jauh melampaui apa yang pikirku bisa. Benar-benar hari terkahir waktu itu pendaftaran sekolah yang ku inginkan ditutup, dan dengan izin orangtua, baiklah saya akan bersekolah disana dan konsekuensi jauh, terlalu padat sekolah, tidak punya teman untuk berangkat bersama. Rumahku didesa menuju sekolahku seperti mendaki gunung, memang benar adanya naik turun ditambah beban mengendarai sepeda. Pernah sakit selama satu minggu karena masih dalam proses adaptasi. pilihan kedua adalah berani belajar motor meski masih dibawah umur, sampai dikelas dua SLTP akhirnya benar-benar diamanahi untuk mengendarai sepeda motor. menuju SLTA sudah menetapkan pilihan dan tiada pilihan lain. namun akhirnya ujian ada di kelas dua SLTA dalam menentukan jurusan. IPA, IPS atau Bahasa. ada tiga pilihan namun karena kuota jurusan Bahasa tidak mencukupi standart, harus rela memilih IPA. pertimbangan yang aneh, memilih masuk IPA untuk bisa menguasai keduanya, IPA dan IPS. Bagaimana bisa ?, karena belajar IPS atau ilmu sosialnya di organisasi dan ada coach IPS. hehehe. 

Ada yang berkesan ketika menentukan pilihan studi lanjut ke Universitas. kenapa saya harus kuliah ?, kenapa saya memilih di luar kota, kenapa sayang memilih universitas A?, kenapa saya memilih jurusan psikologi, dan berbagai pertanyaan yang tidak bisa diselesaikan barang satu minggu. bahkan berbulan-bulan. Mulai memahami bagaimana kehidupan berjalan, memahami Allah sebagai skenario utama dalam kehidupan bahkan untuk rejeki para binatang. Dek pikirkan dengan matang, memilih kuliah sama halnya memilih jodoh, karena kamu akan berkutat dengan pilihanmu tidak dalam waktu yang pendek". "Iya Shof, usaha kita sudah harus maksimal, namun hasil adalah ketentuannya, dan ini adalah takdir dan kebaikan dariNya". terakhir sebelum bertolak ke luar kota, sempat mengikuti Dauroh Qur'an disana semua hal menjadi berbalik dari apa yang saya pikirkan atas dunia. Bahwa kita benar-benar lupa apa yang telah Allah perintahkan, dan menjadikan dunia sebagai alasan. KebenaranNya adalah satu-satunya alasan kenapa kita hidup adalah Allah untuk beribadah kepada Allah. 

Menentukan pilihan haruslah disertai dengan caraNya. mempertimbangkan kebaikan iman terlebih dahulu. Apakah dengan pilihan ini Allah ridho ?, orangtua ridho ? dan akan menambah kadar keimanan kita atau malah menjauhkan kita dari fitrah kita. kedua jangan menyerah dengan pilihan, karena tidak diterima di univesitas negeri sehingga harus berlapang dada masuk universitas swasta. Tapi harus bersemangat dengan pilihan ditambah dengan impian beserta alasan yang akan dibawa kita untuk bertumbuh. karena ketika kita menyerah dengan pilihan, kita diperbudak oleh pilihan yang sama sekali tidak kita senangi. Lets always impove !. mengganti jalan menuju impian yang bertanggungjawab. atau kata banyak orang, jangan menyerah masih ada seribu jalan menuju roma. 


Sedikitnya perkuliahan terakhir yaitu mata kuliah karir dan wirausaha, diberikan kepada mahasiswa akhir sebagai overview kita menuju jenjang yang lebih tinggi dalam kehidupan. Supaya kita menentukan apakah berkarir atau berwirausaha ?, menuju puncak harus dilalui dari dataran bukan ?. Boleh jadi ada yang mengendarai helikopter barangkali karena sudah terlahir memiliki segalanya. namun memulai dari nol dan melewati fasenya dengan baik adalah lebih banyak manfaat yang akan didapat. sudah menentukan jalan hidup ?

Persiapkan segalanya dari sekarang, karena waktu pendek atau waktu panjang harus menjadi yang terbaik.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semprotulation

Mengagumimu

Traveling