Sabar dari Rasa Bosan (part 1)
Bismillahirrohmaanirrohiimi
Lama tidak bersua dengan blog, ditinggal begitu saja karena menemukan experience baru dengan Tumblr. Beberapa kali melihat dipostingan beberapa akun instagram terutama para penulis yang ku gemari, postingan tersebut menyuguhkan link tumblr. rasa penasaran akhirnya tidak terbendung ku telusuri dan ku pelajari apa yang menarik di Tumblr. Aku menemukan tempat baru, tempatku bersembunyi pikirku. kala blog dan instagram yang sudah banyak menshare link tulisanku nyatanya aku belum siap berbagi lebih jauh, meski sebenarnya aku juga ingin meluaskan hikmah, namun ada rasa tidak nyaman dan takut apabila yang kutulis tidak terpahami dengan benar. akhirnya aku pergi kepada Tumblr, karena dengan leluasanya aku menulis sesuka hatiku. awalnya tidak apalah meninggalkan jejak diberbagai platform, entar nemu juga mana yang diistiqomahi. dan beberapa alasan personal yang membuatku sangat nyaman menulis di Tumblr, padahal ia pernah ku tinggalkan karena pekerjaan baruku.
Jujur aku tidak bosan menulis, aku selalu punya bahan barang satu kalimat untuk menulis. tapi tidak sampai ku upload di blog, tumblr, instagram bahkan sekedar status whatsapp. Tapi aku juga pernah merasakan barang satu atau dua bulan tanpa jejak tulisan sedikitpun. merasa kehilangan diri, merasa sebal kepada diri sendiri kenapa produktivitas semakin menurun. seseorang adik jauh mengatakan dengan lembut yang akhirnya ku artikan "Seharusnya kesibukan barumu memberikan stimulus lebih banyak dalam menulis". itu sangat benar, padahal setiap hari aku mengalami kesusahpayahan dan kesenangan yang melahirkan hikmah. hanya aku salah fokus, terlalu fokus untuk hal yang kurang penting, atau bahkan aku tak sedikitpun mengevaluasi apa yang terjadi. sampai setidaknya beberapa orang mengingatkan aku terhadap project-projectku yang sangat sengaja kuterbengkalaikan. Tapi dari sekian banyak reminder yang datang tetiba ada yang benar-benar mencuri segala perhatian dan jiwaku. kring... email dari Tumblr yang kurang-lebih berisi "Selamat satu tahun di Tumblr, kamu harus meningkatkan apa yang kamu punya. semoga di Tumblr memberikan pengalaman yang menyenangkan". itu benar-benar membuat sesak hati. seakan-akan manusia-manusia yang lain tidak ada gunanya, setelah di email Tumblr langsung sadar. Barangkali itu akhir dari serangkaian Allah memberikanku hidayah untuk kembali menulis. Dan ku mulai kembali, dengan menulis di Tumblr. Tulisanku disini entah tapi aku merasa genrenya lembut, evaluatif dan memulai semangat baru. beberapa kali cukup konsisten di Tumblr, akhirnya ada inspirasi menulis di akun instagram.but ini temanya lebih ke remaja, segala gundah gulana remaja dan solusinya harus seperti apa. kupikir tulisan ini sulit dipahami, gak paham aku merasa belum sampai mengujinya kebeberapa orang "remaja". oke lah abis ini ku minta evaluasi dari adekku selaku ia remaja. Tapi sesungguhnya dia cukup bijak mengambil pelajaran. Sst.. ini masih rahasia karena akun khusus projectku namanya Safs.official. Disitu aku masih mengevalusi bagaimana masuk ke pikiran remaja lewat tulisan. Tujuanku menawarkan solusi-solusi supaya sebagai remaja kita dewasa, akil-baligh dan mukhalaf. Tidak berada di fase badai terlalu lama.
Kemudian hari ini, ketika hp sudah mati dan charger harus gantian, sedangkan dikepala banyak kata yang harus dikeluarkan. aku membuca kembali blogku dengan terkesima, aku bisa menulis waktu itu dengan cukup baik. ahahahaha... . Dan kubuka list dan draft uploadan tulisan di blog ini, sungguh mengejutkan ketika tanda mata menunjukkan angka diatas 500. MasyaAllah, ditinggal malah bikin nyesel. hahaha. Alhamdulillah semoga beberapa mata dan hati yang membaca semoga dapat mengambil hikmah dengan sebenarnya sesuai yang Allah mau. semoga menjadi semangat baru untuk menulis semampunya di beberapa platform yang kupunya. Karena memang serandom itu pikiranku. bahkan ketika menulis satu judul saja bisa banyak aspek yang diungkapkan, akhirnya tidak terungkap dengan tuntas. Tipe insting memang seperti itu, tetapi harus bertumbuh meski kurang cepat. santai asal happy. hahaha
Ku pikir aku bosan menulis ternyata sampai kapanpun dengan keadaan apapun aku sering merindukan kegiatan menulis. karena benar-benar pernah yang sok sibuk tapi gak nulis sama sekali dan itu membuat ku tidak nyaman. kehilangan diri dan tentu kehilangan produktivitas menulis, kehilangan cinta sampai rindu. menyesal sekali pernah meninggalkan cinta sesungguhnya padahal ia yang selalu memberikan rasa nyaman.
Komentar
Posting Komentar